Foto: Bayu Ardi Isnanto Solo - Tampilannya berupa kaldu sayuran. Tetapi sup yang diracik dengan 5 sayuran yang mewakili 5 elemen ini diyakini sembuhkan bermacam-macam penyakit.
Sejak pukul 07.00 WIB, rumah Hendra Gunawan sudah ramai dipadati warga. Mereka antre untuk mendapat minuman yang diramu Hendra.
Bukan minuman sembarangan. Minuman yang biasa disebut sup sayur lima unsur ini dipercaya sanggup menciptakan tubuh bugar dan menyembuhkan banyak penyakit. Seperti kanker, kerikil ginjal, diabetes, leukemia dan hepatitis.
Hendra Gunawan, peracik sup sayur lima unsur. Foto: Bayu Ardi Isnanto |
Saking ramainya, Hendra dan beberapa kerabatnya harus melayani konsumen hingga pukul 17.30 WIB. Itu pun, konsumen seringkali kecewa alasannya yaitu kehabisan.
Saat detikcom menengok dapur pembuatan ramuan itu, tampak enam tungku arang dinyalakan untuk merebus sayuran dari lima jenis unsur itu.
"Unsur kayu itu daun lobak, unsur logam itu lobak, unsur tanah yaitu gobo, unsur api itu wortel, unsur airnya jamur hitam," kata Hendra ketika ditemui di kediamannya, Jalan Kanthil, Badran, Laweyan, Solo, Senin (19/3/2018).
Proses memasak sup untuk menyembuhkan aneka macam jenis penyakit, termasuk kanker. Foto: Bayu Ardi Isnanto |
Sayuran dipotong dengan ukuran dan dosis tertentu untuk menghasilkan manfaat yang optimal. Sayur kemudian direbus di dalam panci beling dengan api arang selama 15 menit dan didiamkan hingga sekitar satu jam.
"Tidak boleh pakai gas alasannya yaitu sanggup bisa terkontaminasi. Panci untuk masak dan gelas untuk minumnya harus berbahan beling semoga tidak bereaksi," ujar dia.
Kemudian ramuan tersebut disaring untuk diambil sarinya. Cairan beraroma segar itu kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol beling milik konsumen.
Satu botol dengan dosis 500 ml dijual seharga Rp 20 ribu. Jika belum mempunyai botol kaca, Hendra menyediakannya dengan harga Rp 4 ribu per botol.
Air sup dikemas dalam botol kaca. Foto: Bayu Ardi Isnanto |
Konsumen membelinya dengan jumlah berbeda-beda, tergantung jenis penyakit yang dialami. Bagi konsumen yang menderita penyakit parah, menyerupai kanker, disarankan minum ramuan itu empat botol setiap hari.
Dalam sehari, Hendra sanggup memproduksi minuman lebih dari 200 botol. Dia berencana akan meningkatkan kapasitas produksi dengan cara menambah karyawan dan peralatan.
"Beberapa hari ini semakin ramai. Jam 09.15 saja sudah habis. Memang pagi daftar dulu, ambilnya siang atau sore. Sampai-sampai kita mau libur itu mikir, kasihan sama konsumen, makanya libur cuma Minggu saja," imbuhnya.
Pria berusia 73 tahun itu sebetulnya ialah seorang pedagang, namun ia juga bahagia mempelajari wacana pengobatan China. Sedangkan resep ini ia peroleh dari majalah China.
"Sebenarnya ini resep dari Jepang tapi saya dapatnya berbahasa Mandarin. Isinya detail bahan-bahan, cara masak dan menyajikan," ungkapnya.
Dia pertama kali mencoba ramuan itu 9 tahun kemudian untuk istrinya yang sedang sakit di bab lutut. Dengan minum ramuan itu, istrinya berangsur-angsur pulih.
Banyak orang yang antre untuk mendapat minuman ini. Foto: Bayu Ardi Isnanto |
"Teman-teman kaget kok sanggup sembuh. Akhirnya getok tular, banyak orang pengin coba. Ternyata cocok untuk penyakit apapun," ujarnya.
Khasiat ramuan itu dirasakan para konsumen, salah satunya Ny Maryono. Warga Manahan Solo itu mencicipi benjolan di payudara.
"Setelah menopause benjolannya terlihat. Saya konsultasikan, saya minum ini secara rutin semenjak Desember lalu. Sekarang sudah mengecil," kata Maryono.
Konsumen lain, Eni asal Sukoharjo, mengaku mengalami kista dan haid yang tidak teratur. Haid hanya terjadi 3-4 bulan sekali.
"Saya minum ini rutin sebulan. Sekarang setiap bulan niscaya haid, setiap tanggal 13 atau 14. Sekarang kan sudah lancar, jadi minumnya sudah tidak rutin," ujar Eni.